Aku Rindu (Cerpen)
Aku Rindu Aku menggoreskan tinta di saat warna merah jambu sudah mulai menampakan keindahannya. Aksara ini ku buat untukmu yang sudah ku lukis di kanvas hatiku. Kini ku merindukanmu. Beda sama yang lain aku rindu lengkungan bulan sabit wajahmu. Nggak ada lagi Kini ku dengar bisikan lembut mu bisa membangunkanku jika suara adzan subuh " ayo bangun sayang, adzan subuh memanggilmu Ayo kita salat." dan tak ada lagi kudengar suara di alam siangmu "Ayo makan nanti sakit perut!" suaranya begitu lantang namun terkadang aku mengabaikannya. Pada akhirnya suara itu membuatku semakin rindu. Cuaca cerah matahari bersinar terang di atas kepala. Siang itu pukul 12.30 WIB aku Dan Kamu sedang asyik melihat orang di layar TV, adakalanya orang gila itu menunjukkan atraksi yang membuat glora tawa di antara kita berdua. Lagi-lagi Aku rindu suara Tawamu seakan letih mau tidak terlihat. Malam Desa tangisan semesta yang dingin, kamu pernah bilang dengan bisikan lembut mu "...